0 6 Tips Tetap Aktif Bekerja Saat Hamil



Banyak wanita yang memilih untuk tetap aktif bekerja saat hamil. Jika Anda memang merasa sehat, tentu tidak ada yang salah dengan keputusan ini. Meski begitu, memang tak dapat dielakkan bahwa bekerja saat hamil bisa terasa lebih berat dan melelahkan dari biasanya. Nah, berikut beberapa tips untuk Anda yang tetap ingin bekerja selama mengandung.

Aktif bekerja saat hamil? tidak masalah! Asal…

1. Jangan lupa makan
Nasehat di atas memang terdengar klise, namun makan teratur selama jam kerja dapat membantu meringankan mual dan muntah bahkan kelelahan yang Anda alami karena kekurangan zat besi (tanda anemia).

Jangan lupakan sarapan sebelum berangkat kerja, dan persiapkan camilan ringan seperti biskuit, buah atau roti lapis untuk menjaga gula darah tetap stabil sepanjang hari. Cari tahu juga apa yang bisa membuat Anda mual, lalu hindari hal-hal tersebut selama di kantor dan jam makan siang.

Beberapa kantor mungkin tidak membolehkan karyawannya untuk ngemil selama jam kerja. Untuk itu, jangan sungkan membicarakannya dulu dengan atasan Anda atau divisi HRD untuk memberikan sedikit kelonggaran pada Anda.

2. Jaga kebugaran tubuh
Duduk terlalu lama itu tidak baik untuk kesehatan, apalagi jika sedang hamil. Maka luangkanlah waktu sebentar untuk bangkit dan berjalan-jalan di sela waktu bekerja, misalnya saat makan siang atau cukup dengan bolak-balik isi air minum atau ke toilet.

Anda juga bisa melakukan peregangan sederhana di kantor untuk melemaskan otot-otot kaku, yang bisa membuat Anda cepat lelah dan tambah stres. Namun sebaiknya dulu konsultasikan dengan dokter kandungan Anda sebelum memulai olahraga apapun.

3. Istirahat yang cukup
Meski sibuk bekerja saat hamil, jangan lupakan untuk beristirahat sejenak. Anda bisa curi-curi waktu untuk tidur siang barang 15 menit di sela-sela waktu makan siang, atau selama perjalanan pulang-pergi kantor. Di sela-sela waktu kerja, minta izin pada atasan atau teman sedivisi Anda untuk beristirahat di ruangan kosong dan sekadar menutup mata guna mengatasi rasa lelah.

Di rumah, pastikan Anda tidur sekitar 8 jam sehari. Berbaring miring di sisi kiri Anda akan mengoptimalkan aliran darah ke janin dalam kandungan sekaligus mengurangi pembengkakan. Tambahkan bantal di antara kaki dan di bawah perut agar Anda merasa lebih nyaman.

Jika Anda tidak memiliki asisten rumah tangga, Anda bisa meminta bantuan suami atau anggota keluarga lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

4. Atur kursi kantor supaya Anda bisa duduk nyaman
Kursi kantor yang baik dapat menunjang produktivitas Anda selama bekerja saat hamil. Mintalah kursi dengan ketinggian yang bisa diatur. Jika tidak ada, gunakan bantal kecil untuk menyangga punggung Anda. Selipkan juga penyangga kaki di bawah kursi supaya Anda bisa sedikit meluruskan kaki untuk mengurangi pembengkakan.

Jika Anda harus berdiri dalam jangka waktu yang lama, letakkan salah satu kaki Anda di sandaran kaki atau bangku yang lebih rendah. Lakukan juga pada salah satu kaki lainnya secara bergantian dan sesering mungkin.

5. Pilih sepatu yang pas
Gunakan sepatu yang nyaman dan menunjang struktur kaki Anda sehingga dapat membantu Anda lebih nyaman saat beraktivitas. Sepatu hak pendek sekitar 3 cm dapat membantu menopang tulang belakang Anda dengan lebih baik daripada harus pakai flat shoes saat hamil.

6. Mengelola stres
Stres saat hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda dan bayi Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin kelola stres di kantor dengan latihan pernapasan dalam, relaksasi dengan meditasi atau yoga, break nonton video kucing lucu, menelepon suami, atau hal-hal apapun yang membuat Anda merasa tenang dan nyaman. Jalan-jalan sebentar untuk menghirup udara segar juga dapat membersihkan pikiran yang mumet sehingga Anda bisa kembali produktif.

sumber : https://hellosehat. com/kehamilan/kandungan/tips-bekerja-saat-hamil/
Read more

0 Mungkinkah Susah Hamil Karena Punya Diabetes?



Kadang, masalah sulit hamil bukan karena Anda atau pasangan terlahir tidak subur. Bisa saja kesuburan Anda hanya sedang menurun akibat suatu penyakit yang Anda derita, atau karena obat yang Anda minum untuk mengobati penyakit tersebut. Salah satu penyakit yang bisa menjadi penyebab susah hamil adalah diabetes. Kenapa begitu?

Diabetes menurunkan gairah seksual
Diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan pembuluh darah. Penderita diabetes juga lebih rentan terhadap penyakit jantung. Adanya masalah pada jantung dapat menyebabkan aliran darah menuju area-area sensitif dan organ intim jadi terhambat. Aliran darah yang tidak lancar dan ditambah dengan kerusakan saraf membuat Anda lebih sulit untuk terangsang hingga bahkan menyebabkan gairah seksual menurun sebelum waktunya.

Pada pria, diabetes berpotensi menyebabkan masalah disfungsi ereksi (baik itu sulit mencapai ereksi atau sulit untuk mempertahankannya) dan sulit orgasme (sulit ejakulasi). Bahkan, 1 dari 3 pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi alias impotensi. Sementara itu, wanita rentan terkena infeksi vagina yang menyebabkan hubungan seksual bisa terasa sangat menyakitkan. Wanita pun bisa lebih sulit terangsang dan orgasme akibat kerusakan saraf yang memengaruhi klitoris, tombol seks wanita.

Diabetes pun bisa menyebabkan gula darah rendah alias hipoglikemia. Biasanya ini disebabkan oleh efek samping dari beberapa obat diabetes, misalnya sulfonylurea, tolbutamide, chloropropamide, atau metoprolol. Suntikan insulin juga bisa menyebabkan kadar gula darah menurun drastis. Hipoglikemia pun bisa terjadi saat Anda sedang berhubungan seksual. Pasalnya, aktivitas seks bisa dianggap sebagai olahraga. Sakit kepala, pusing, gelisah, susah fokus, hingga gemetaran yang menjadi akibat hipoglikemia dapat menghentikan gairah seks di tengah jalan sehingga Anda tidak lagi minat untuk melanjutkan bercinta.

Diabetes penyebab susah hamil, benarkah?
Penurunan gairah seksual akibat diabetes bisa memengaruhi kesempatan Anda untuk sukses hamil. memiliki kadar glukosa dalam darah yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan Anda merasa lebih lelah atau lesu, sehingga Anda tidak bergairah untuk berhubungan seksual. Semakin jarang Anda berhubungan seks, tentu peluang hamil juga semakin mengecil.

Diabetes juga diduga kuat dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma pria. Kerusakan DNA adalah faktor risiko utama dari kelainan sperma yang dapat berujung pada ketidaksuburan. Ketika kita membicarakan kelayakan sperma untuk membuahi sel telur, ada tiga faktor yang berperan, yaitu jumlah sperma, bentuk sperma, dan gerakan sperma. Jika ada satu saja kelainan sperma dari ketiga faktor tersebut, maka Anda berisiko risiko tinggi terhadap masalah kesuburan atau bahkan kemandulan.

Sebuah penelitian, dilansir dari Web MD, menemukan bahwa volume air mani dari pria diabetes lebih sedikit daripada laki-laki sehat yang tidak mengidap diabetes. Laki-laki yang memiliki diabetes juga lebih berisiko untuk memiliki jumlah sperma rendah.

Pada wanita, diabetes yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko Anda mengalami menopause dini. Tubuh Anda telah mengalami resistensi insulin. Bila Anda sudah resisten terhadap insulin, tubuh tidak bisa banyak menyerap gula yang ada dalam darah. Sehingga, kadar gula dalam darah semakin meningkat.

Padahal, hormon insulin tidak hanya berfungsi untuk memecah gula, tapi juga memengaruhi produksi hormon yang dibutuhkan oleh sistem reproduksi dan ovulasi Anda. Salah satunya adalah hormon estrogen yang ikut berperan dalam gairah seksual dan proses pematangan sel telur. Secara tidak langsung, penurunan hormon estrogen dapat menurunkan kualitas sel telur wanita.

Lantas, bagaimana menangani kondisi ini jika ingin hamil?
Belum ada bukti medis kuat yang menyatakan bahwa diabetes mutlak menjadi penyebab susah hamil. Tidak semua orang yang memiliki diabetes otomatis tidak akan bisa punya anak.

Jika Anda menderita diabetes dan berencana untuk hamil, hal yang terpenting untuk dilakukan adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani penyakit Anda dan dokter kandungan. Diabetes memang tidak bisa disembuhkan, namun bukan berarti kondisi ini tidak bisa dikontrol. Dengan melakukan perencanaan dan persiapan yang matang, kesempatan untuk mendapatkan buah hati pun menjadi lebih tinggi.

Mengendalikan diabetes sebelum merencanakan kehamilan juga penting untuk memastikan kehamilan Anda nantinya selalu berjalan sehat dan bayi yang Anda kandung pun juga demikian.

Sumber : https://hellosehat. com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/diabetes-penyebab-susah-hamil/
Read more

0 10 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Pakai Kontrasepsi



Pasangan yang belum siap memiliki anak atau tak mau memiliki anak lagi perlu menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Ada banyak jenis kontrasepsi yang bisa Anda pilih. Semua metode pencegah kehamilan ini akan memberikan hasil yang efektif kalau dilakukan dengan benar. Maka, hindari sejumlah kesalahan ini agar usaha Anda tidak sia-sia.

Daftar kesalahan yang umum dilakukan saat menggunakan alat kontrasepsi

1. Menganggap semua alat kontrasepsi sama saja
Satu kesalahan yang paling umum dilakukan adalah memukul rata efektivitas semua alat KB yang ada, dan terlalu berharap lebih pada kemanjuran alat kontrasepsi yang dipilih. Padahal, beda alat kontrasepsi yang Anda pakai, beda pula keampuhannya untuk mencegah kehamilan.

Misalnya begini: Bila digunakan secara konsisten dan benar, kemanjuran kondom untuk mencegah kehamilan bisa mencapai 98 persen. Sementara itu, apabila pil KB diminum rutin dan tepat waktu, efektivitasnya dilaporkan mencapai 99 persen. KB spiral tembaga bisa mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya. Sementara vasektomi dan tubektomi termasuk KB steril yang efeknya permanen dan sulit dibalikkan.

Di sisi lain, kontrasepsi alami seperti ejakulasi di luar (27 kehamilan dari 100 pasangan setiap tahun) dan sistem kalender (25 kehamilan dari 100 pasangan setiap tahun) termasuk metode yang kurang efektif namun paling favorit digunakan.

2. Tidak pakai kondom karena sudah pakai KB lain, atau sebaliknya
Sebetulnya, keputusan untuk pakai kondom kalau sudah minum pil KB (atau sebaliknya) ada di tangan Anda. Yang perlu dicatat di sini adalah, kelalaian minum pil KB atau cara pakai kondom yang salah adalah hal yang lumrah terjadi. Inilah yang bisa menurunkan efektivitas keduanya untuk mencegah kehamilan.

Jika Anda benar-benar ingin jaminan mencegah kehamilan, tidak ada salahnya untuk menggunakan keduanya sekaligus. Tetaplah rutin minum pil KB, mendapatkan suntik KB, atau pakai koyo di keseharian Anda sembari memakai kondom saat berhubungan seks.

Terlebih, kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa membantu mencegah penyakit menular seksual (IMS).

3. Lupa minum pil KB
Jika digunakan secara sempurna sesuai aturan pakai dan diminum teratur di waktu yang sama tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil KB bisa mencapai 99 persen. Salah cara pakai, terlambat, atau bahkan lupa minum dosisnya bisa menurunkan efektivitas obat hingga 92 persen.

Segera minum dosis yang tertinggal begitu ingat. Bahkan jika ini berarti Anda minum dua pil dalam satu hari, asalkan tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama. Seterusnya, lanjutkan minum dosis seperti biasa. Anda perlu menggunakan kondom ketika berhubungan seks jika sudah ketinggalan dosis pil lebih dari 2 hari.

4. Tidak menempelkan koyo KB dengan benar
Cara kerja koyo KB mirip dengan pil KB, yaitu dengan melepaskan estrogen untuk mencegah tubuh memproduksi sel telur. Koyo KB ini harus ditempelkan dengan benar, misalnya di lengan atas, perut, atau bokong.

Penempatan koyo KB yang tidak benar, misalnya saat kulit lembap atau bahkan basah, dapat menurunkan tingkat efektivitasnya. Maka dari itu, tempatkan koyo KB pada kulit yang bersih dan kering. Lepaskan pada minggu keempat setelah pemasangan, untuk diganti dengan yang baru.



5. Menjalani pengobatan lain yang bisa memengaruhi efektivitas alat kontrasepsi
Jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, pastikan dokter yang menangani Anda tahu bahwa Anda sedang pakai KB.  Beberapa jenis obat dapat mengubah cara kerja hormon dari pil KB atau koyo sehingga meningkatkan risiko Anda terhadap kehamilan dan efek samping lainnya. Misalnya saja:

6. Sembarangan menggunakan lubrikan atau pelumas
Menggunakan pelumas dapat membantu menambah kenikmatan saat bercinta. Meski begitu, perhatikan jenis pelumas seks yang Anda pakai. Jika Anda menggunakan pelumas yang berbahan dasar minyak saat sedang pakai kondom lateks, ini akan merisikokan kondom sobek sehingga peluang kehamilan pun meningkat. Oleh karena itu, pilihlah pelumas yang berbahan dasar air atau silikon yang lebih aman untuk semua jenis kondom.

7. Tidak mempersiapkan kontrasepsi darurat
Tidak ada alat kontrasepsi yang efektif 100 persen mencegah kehamilan. Belum lagi ditambah dengan kekeliruan cara pakai atau pemakaian yang terlambat sehingga risiko kehamilan pun makin meningkat.

Untuk mengantisipasi kondom sobek atau lupa minum pil KB, Anda bisa berjaga-jaga dengan menyiapkan KB darurat alias morning-after pill. Pil KB darurat adalah kontrasepsi oral nonresep yang mudah didapat. 

Anda perlu meminumnya sesegera mungkin setelah berhubungan seks tanpa kondom. Jika Anda mengonsumsi pil dalam waktu 1 x 72 jam setelahnya, pil KB darurat dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 89 persen. Jika Anda meminum kontrasepsi darurat dalam waktu 24 jam setelah berhubungan seks, efektivitasnya melonjak hingga 95%. Namun seperti namanya, pil KB darurat bukanlah bentuk pencegahan kehamilan yang utama.

8. Merokok saat masih minum pil KB
Merokok saat rutin minum pil KB dapat melipatgandakan risiko kehamilan, khususnya bagi wanita yang berusia 35 tahun ke atas. Selain itu, ada juga efek samping lainnya dari kebiasaan buruk ini, yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, pembekuan darah, dan penyakit serius lainnya.

Maka, sebaiknya Anda menghentikan kebiasaan merokok bila Anda memilih untuk minum pil KB. Bila Anda tidak bisa berhenti merokok, baiknya Anda memilih alat kontrasepsi lainnya.

9. Berhenti pakai alat kontrasepsi karena tidak tahan efek samping
Selain kondom, beberapa alat kontrasepsi memang dapat menyebabkan efek samping yang bikin tidak nyaman. Misalnya saja pil KB yang dapat membuat pusing, mual, hingga menstruasi yang keluar banyak. Efek samping koyo KB dapat menyebabkan iritasi kulit. Spiral IUD dapat menyebabkan kram perut dan meningkatkan risiko penyakit radang panggul.

Meski begitu, Anda tidak bisa sembarangan berhenti menggunakan alat kontrasepsi hanya karena tidak siap dengan efek sampingnya. Justru ini akan meningkatkan risiko Anda tidak hanya terhadap kehamilan, namun juga efek samping lainnya. Ada baiknya Anda diskusikan dulu mengenai pilihan metode KB dengan dokter agar Anda lebih siap dengan efek samping yang mungkin timbul.

10. Tidak berkonsultasi dengan dokter tentang alat kontrasepsi permanen
Bila Anda khawatir membuat kesalahan dengan alat kontrasepsi, baiknya Anda mempertimbangkan apakah Anda siap untuk beralih ke alat kontrasepsi yang lain. Misalnya, bila Anda sudah sangat yakin tidak ingin menambah momongan, pilihlah metode kontrasepsi permanen seperti ligasi tuba atau tubektomi untuk perempuan atau vasektomi untuk pria. Setelah tiga bulan pasca operasi, Anda tidak akan khawatir lagi untuk berhubungan seks maupun terhadap efek samping yang ditimbulkan.

sumber : https://hellosehat.com/ kehamilan/kesuburan/kesalahan-menggunakan-alat-kontrasepsi/
Read more

0 8 Kesalahan yang Tanpa Disadari Bisa Bikin Kondom Sobek



Bagi pasangan yang sedang menunda kehamilan, kondom bisa menjadi salah satu solusi paling ampuh dan cerdas untuk berhubungan seks dengan aman. Kondom juga mampu mencegah penularan penyakit kelamin seperti gonore dan klamidia hingga virus mematikan yaitu HIV dan hepatitis. Akan tetapi, jika tidak digunakan dengan tepat, kondom bisa saja rusak karena sobek. Kondom sobek berisiko menyebabkan kehamilan dan penularan berbagai penyakit menular seksual.

Maka, Anda perlu berhati-hati. Jangan-jangan selama ini Anda dan pasangan masih melakukan kesalahan-kesalahan saat menggunakan kondom. Untuk mengetahui apa saja yang bisa membuat kondom sobek, baca terus informasi berikut ini.

Kondom terbuat dari apa?
Kondom laki-laki adalah lapisan sangat tipis yang berfungsi untuk mencegah kontak antara air mani pria yang mengandung sperma dengan vagina. Saat ini, banyak variasi jenis kondom yang tersedia di pasaran. Ada kondom yang terbuat dari bahan dasar lateks (getah karet), poliuretan (campuran antara karet dan plastik), dan polyisoprene (karet sintetis). Jika digunakan secara tepat dan hati-hati, keampuhan kondom dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit mencapai 98%. Karena efektif dan bisa digunakan kapan saja, kondom laki-laki menjadi salah satu alat kontrasepsi yang paling sering dipilih para pasangan.

Bagaimana bisa kondom sobek saat berhubungan seks?
Hati-hati saat Anda dan pasangan berhubungan seks dengan kondom. Pasalnya, meskipun pada kemasannya tercantum informasi bahwa bahan dasarnya sangat kuat, kondom tetap bisa sobek. Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda terkait kemungkinan sobeknya alat kontrasepsi ini ketika berhubungan seks. Kemungkinannya berada pada kisaran 4 hingga 32.8%.

Jangan khawatir dulu, kondom seharusnya tidak sobek jika digunakan dengan benar. Langsung saja simak berbagai alasan kondom sobek saat berhubungan seks berikut ini.

1. Kondom disimpan terlalu lama
Banyak orang tidak menyadari bahwa kondom juga ada tanggal kedaluwarsanya. Semakin tua umur kondom, kualitas karet atau plastiknya akan menurun. Maka, selalu periksa kembali kemasan kondom Anda dan pastikan umurnya masih cukup baru sebelum berhubungan seks.

2. Kondom disimpan di tempat yang panas
Menyimpan kondom di tempat-tempat yang suhunya panas juga bisa merusak ketahanan kondom. Hindari menaruh kondom di laci mobil, di dalam dompet, atau di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung. Sebaiknya simpan alat kontrasepsi Anda di tempat yang cukup sejuk, misalnya di dekat lemari penyimpanan obat. Saat bepergian, masukkan kondom ke dalam kotak timah dan simpan di dalam tas, jangan dimasukkan ke dalam saku celana. Ketika Anda duduk atau beraktivitas, suhu tubuh akan meningkat dan bisa merusak kualitas kondom.

3. Kurang pelumas
Jika Anda dan pasangan berhubungan seks dalam keadaan vagina tidak cukup basah, kondom akan bergesekan cukup keras dengan vagina. Gesekan tersebut berisiko menyebabkan kondom sobek. Untuk mengurangi gesekan ketika vagina tak cukup basah, Anda dan pasangan bisa menambah waktu pemanasan (foreplay) agar wanita makin bergairah dan memproduksi lebih banyak cairan pelumas alami. Kalau Anda hanya punya sedikit waktu, gunakan pelumas vagina buatan pabrik agar penetrasi jadi lebih aman.  

4. Salah memilih pelumas
Menggunakan pelumas memang bisa mencegah kondom sobek, tetapi jangan sampai Anda salah pilih. Perhatikan bahan dasar kondom yang Anda gunakan. Kondom lateks akan lebih mudah rusak kalau Anda juga menggunakan pelumas vagina yang berbahan dasar minyak. Pilihlah pelumas yang bahan dasarnya gel.

5. Ukuran kondom kekecilan
Pastikan kondom tidak terasa terlalu sempit atau sesak. Untuk menghindari kasus ini, sebaiknya pakailah kondom ketika penis sudah ereksi. Pasalnya, penis yang ereksi biasanya akan jadi lebih besar atau panjang.

6. Tidak menyisakan ruang untuk air mani di ujung kondom
Ketika menggunakan kondom, sisakan sedikit ruang di ujung penis. Dengan demikian, ketika penis berejakulasi, air mani yang mengandung sperma akan tertampung di ujung kondom. Jika Anda tidak menyisakan ruang, kondom tentu akan jadi penuh dan bisa sobek.

7. Vagina terlalu rapat
Jika vagina terlalu rapat, penetrasi pun jadi lebih sulit. Gesekan yang terjadi terlalu keras sehingga kondom bisa sobek. Dalam kasus ini, selalu gunakan kondom dengan ketahanan ekstra dan jangan lupa gunakan pelumas yang berbahan dasar gel.

8. Tidak berhati-hati ketika membuka kondom dari kemasan
Meski jarang terjadi, kondom juga bisa rusak ketika Anda menyobek, menggunting, atau membuka kemasannya. Maka, berhati-hatilah saat membuka kondom dari kemasannya. Setelah itu, perhatikan lagi apakah ada kerusakan dari pabrik sebelum alat kontrasepsi tersebut dipakai untuk berhubungan seks.

sumber : https://hellosehat.com/  hidup-sehat/seks-asmara/penyebab-kondom-sobek/
Read more

0 Mengenal Cara Kerja dan Efek Samping KB Implan (Susuk)



Ada banyak metode kontrasepsi alias alat KB yang tersedia di pasaran, mulai dari yang permanen hingga yang sementara, mulai dari yang dipakai pria hingga yang dipakai wanita. Belakangan ini, metode KB susuk alias KB implan mulai naik daun di tengah popularitas KB spiral (IUD), pil KB, dan tentunya kondom. Tapi, sebenarnya apa sih KB implan itu?

Apa itu KB implan (KB susuk)?
KB susuk, atau dalam medis dikenal sebagai KB implan, adalah tabung plastik kecil dan fleksibel seukuran korek api, yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Tabung ini (yang sering disebut susuk) akan dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas. Dengan pemakaian yang benar, sekali pasang KB implan sudah dapat mencegah kehamilan selama tiga tahun.

Bagaimana cara kerja KB implan?
Susuk yang sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah untuk mencegah kehamilan. Cara kerjanya adalah dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Jika seorang wanita tidak berovulasi, ia tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.

Progestin yang dilepaskan oleh KB implan juga akan menebalkan lendir di sekitar leher rahim (serviks). Ini akan mencegah sperma untuk memasuki rahim. Progestin juga akan menipiskan lapisan dinding rahim, sehingga jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim untuk memulai kehamilan.

Apakah KB implan ampuh mencegah kehamilan?
KB implan adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif mencegah kehamilan. Dalam jangka waktu satu tahun, hanya ada tak sampai 1 dari 100 pengguna KB implan yang tetap kebobolan hamil.

Kemungkinan hamil akan meningkat jika Anda menggunakan KB susuk selama 3 tahun tanpa diganti. Karena itulah, penting untuk mengingat dan mencatat kapan KB implan Anda dipasang, dan kapan waktu paling telat bagi Anda untuk menggantinya. Jika Anda tak sempat mengganti KB implan tepat pada waktunya, gunakan alat KB tambahan seperti kondom.

Pada umumnya, efektivitas alat kontrasepsi bergantung pada banyak hal, dan ini termasuk apakah Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, atau sedang mengonsumsi obat-obatan dan herbal tertentu yang dapat mengganggu kerja alat KB. Contohnya, obat herbal St. John’s wort dan beberapa antibiotik bisa menurunkan kinerja KB implan sehingga menjadi kurang ampuh.

Kemudian, alat KB yang paling efektif pun tidak akan ampuh mencegah kehamilan jika tidak digunakan dengan benar. Untuk dapat bekerja dengan baik, implan harus berada dalam posisi yang benar dan bekerja dengan baik, serta harus diganti jika sudah waktunya.

Apakah KB implan bisa mencegah penularan penyakit kelamin?
KB susuk tidak dapat mencegah Anda terkena penyakit menular seksual. Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang bisa melindungi pria dan wanita dari penularan penyakit kelamin.

Apakah ada efek samping KB implan?
Efek samping KB implan alias KB susuk yang paling lazim adalah perubahan pada siklus menstruasi. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan KB implan.

  • Haid menjadi tidak teratur, atau tidak haid sama sekali
  • Darah haid menjadi lebih banyak, atau malah menjadi lebih sedikit
  • Flek/bercak darah yang keluar saat sedang tidak haid
  • Berat badan bertambah
  • Sakit kepala
  • Jerawat
  • Payudara nyeri
  • Rasa sakit, infeksi, dan bekas luka di kulit tempat susuk dimasukkan (diimplan)
  • Depresi


Jangan khawatir, tidak semua pengguna KB implan akan mengalami efek samping. Bahkan, efek samping KB susuk ini biasanya akan membaik dan lama-lama menghilang seiring waktu. Namun, jika Anda seorang perokok, risiko Anda mengalami efek samping dari KB implan akan meningkat. Inilah kenapa dokter menyarankan pada wanita pengguna KB susuk untuk berhenti merokok.

Siapa yang cocok menggunakan KB implan?
KB implan adalah metode kontrasepsi yang cocok untuk wanita yang sering lupa minum pil KB setiap hari, atau yang ingin mencegah kehamilan dalam jangka panjang.

Tentunya tak semua wanita bisa menggunakan KB susuk. Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan yang Anda miliki akan membuat KB implan tak efektif, atau lebih berisiko. Misalnya, KB implan tidak disarankan bagi wanita yang memiliki pembekuan darah, penyakit liver, perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya, dan beberapa jenis kanker.

Anda juga perlu konsultasi dulu pada dokter kalau mau memasang KB implan namun memiliki salah satu penyakit berikut, yaitu diabetes, sakit kepala migrain, depresi, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), masalah kandung empedu, kejang-kejang, penyakit ginjal, dan penyakit lainnya termasuk alergi.

Jika Anda sedang hamil atau curiga Anda sedang hamil, Anda tak boleh memasang KB implan.

Bagaimana cara pemasangan KB implan?
KB implan hanya tersedia di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, dan harus dipasang oleh dokter, bidan, dan petugas kesehatan yang sudah diberi training untuk memasang susuk KB. Dokter mungkin akan menunda pemasangan KB implan tergantung pada siklus menstruasi Anda, atau jika Anda sedang menggunakan metode kontrasepsi lain.

Proses pemasangan KB implan akan dimulai dengan memberi obat bius pada bagian lengan yang akan dimasukkan susuk, supaya Anda tidak merasa sakit. Dokter kemudian akan menggunakan jarum kecil untuk memasukkan tabung susuk di bawah kulit yang sudah dibuat baal tersebut.

Keseluruhan prosesnya hanya berlangsung beberapa menit saja. Setelah susuk dipasang, Anda dianjurkan untuk tidak mengangkat barang berat dulu selama beberapa hari.

Anda harus kembali datang ke dokter/klinik/puskesmas untuk mengganti susuk dengan yang baru, setelah 3 tahun atau sesuai dengan anjuran dokter. Saat sudah lewat masanya, susuk akan berhenti berfungsi dan tidak lagi melindungi Anda dari kehamilan.

Untuk mengeluarkan susuk, kulit Anda akan dibius lagi, kemudian dibuat sayatan kecil untuk menarik keluar susuk. Anda sebenarnya tak perlu menunggu sampai 3 tahun untuk mengganti atau mengeluarkan KB implan, sehingga kapanpun Anda ingin melepasnya, ini bisa dilakukan. Namun ingat, jangan pernah melepas KB implan sendiri! Prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.

sumber : https://hellosehat.com/ hidup-sehat/tips-sehat/mengenal-cara-kerja-dan-efek-samping-kb-implan-susuk/
Read more

0 6 Tanda Fisik Bahwa Anda Sedang Dalam Periode Masa Subur





Masa subur adalah masa-masa yang selalu dinantikan oleh para pasangan suami dan istri. Bagaimana tidak? Pada masa-masa inilah Anda dan suami dapat segera mewujudkan impian untuk segera mendapatkan momongan. Oleh karenanya, merencanakan kehamilan pada masa-masa subur sudah seharusnya tidak perlu ditunda-tunda lagi.

Tapi, tahukah Anda bahwa tanda-tanda kesuburan bisa tampak pada fisik Anda? Bila sebelumnya Anda belum mencermati hal tersebut, ada baiknya 6 pertanda berikut Anda ingat dan jadikan patokan demi segera hadirnya buah hati yang mengisi keramaian di keluarga kecil Anda.
 
1. Anda akan merasakan sakit perut
Saat mengalami masa subur, Anda mungkin akan merasakan nyeri ringan. Nyeri tersebut bisa Anda rasakan pada perut atau pada punggung. Gejala ini pun cenderung beragam pada setiap wanita. Ada yang merasakan sekedar nyeri, namun ada juga yang merasakan sakit yang amat menusuk.
 
2. Perubahan pada serviks
Tanda kedua ini mungkin paling jarang disadari oleh para wanita. Namun ketika Anda mengalami masa subur, akan ada perbedaan pada serviks Anda. Anda akan merasakan bahwa posisi serviks berubah. Jika tadinya serviks Anda terasa keras, tertutup, dan kering, lantas ia akan menjadi terbuka, basah, dan lembut.
 
3. Payudara yang sakit
Tingginya kadar estrogen sebelum Anda mengalami masa subur dapat membuat payudara Anda terasa lembut dan bahkan geli. Oleh karenanya, pada saat Anda memasuki masa subur, payudara akan terasa agak pegal atau nyeri.
 
4. Adanya bercak
Memasuki masa subur, jangan heran bila Anda menemui bercak-bercak atau sedikit perdarahan pada celana dalam Anda. Hal ini disebabkan karena hormon kewanitaan Anda sedang berada dalam masa produksi puncak.
 
5. Selain bercak, akan ditemui adanya lendir tipis
Meningkatnya kadar estrogen dapat meningkatkan jumlah lendir serviks Anda dan membuatnya lebih tipis dan meregang. Tepat sebelum ovulasi atau masa subur, lendir tersebut akan berubah warnanya dari putih atau krem menjadi tipis, berair, dan transparan.

Lendir ini amat mirip seperti putih telur ayam yang belum dimasak. Jika Anda segera memanfaatkan masa subur ini dengan bercinta, sperma akan hidup dengan bahagia di lendir ini selama 72 jam atau lebih.
 
6. Suhu tubuh basal yang lebih tinggi
Setelah Anda mengalami masa subur, suhu tubuh basal Anda akan naik sekitar 0,5 derajat Celcius. Oleh karenanya, mengukur suhu Anda selama siklus tertentu dapat membantu menentukan hari subur. Untuk mengukurnya, Anda memerlukan termometer khusus yang dapat Anda temukan dari apotek, toko kimia, atau via online shop.

Jika memang keenam tanda di atas sudah terjadi pada tubuh Anda, jangan berpikir panjang lagi. Ajak saja suami Anda bercinta demi segera mendapatkan buah hati. Namun bila Anda masih saja meragu, kroscek kembali kalender periode Anda dan cocokkan dengan masa subur Anda. Berkonsultasi pada ahli kandungan pun tidak tabu untuk Anda lakukan jika menginginkan prediksi yang lebih akurat. Tetap semangat!

sumber :http://akuinginhamil.com/6-tanda-fisik-bahwa-anda-sedang-dalam-periode-masa-subur/
Read more

0 Bina Keluarga Balita (BKB)



Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang  pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006)

Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita. (http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-nomor-20-tahun-2008.html )

Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pemba-ngunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam POSDAYA, diarahkan agar setiap keluarga member prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA dapat disiapkan untuk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.

Tujuan

1.    Bagi lembaga
•    Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga berencana dalam perencanaan keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.
•    Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.

2.    Bagi orang tua
•    Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak
•    Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar
•    Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita
•    Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak
•    Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.
•    Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.

3.    Bagi anak, diharapkan:
•    Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
•    Berkepribadian luhur
•    Tumbuh dan berkembang secara optimal
•    Cerdas, trampil, dan sehat
•    Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.

Sasaran
1.    Sasaran Langsung
a.    Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita.
b.    Pembina Kelompok BKB.
c.    Pengurus / Pengelola Kelompok BKB

2.    Sasaran Tidak langsung
a.    Tokoh Masyarakat
b.    Tokoh Pendidikan
c.    Institusi Pemerintah
d.    LSM

Kegiatan

1.    Pembentukan kelompok bina keluarga balita, langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

-    Pendataan
Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita.

Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari Bina Keluarga Balita sehingga dapat menentukan:
a.    Prioritas penggarapan Bina Keluarga yang diperlukan
b.    Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota 20-40 keluarga dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll

-    Penggalangan kesepakatan
Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama dengan kelompok kerja teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan cara:
a.    Konsultasi dengan lurah bertujuan:
1.    Melaporkan hasil pendataan
2.    Rencana pembentukan kelompok BKB
3.    Mendapat dukungan dari lurah

b.    Kunjungan tokoh nonformal antara lain tokoh masyarakat dan calon pengurus kelompok BKB untuk mendapat dukungan kesediaannya.

c.    Kunjungan sasaran bertujuan untuk:
1.    Memperoleh data sasaran calon anggaota kelompok BKB yang akan dibentuk.
2.    Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembantukan kelompok BKB.

d.    Saresehan keluarga
Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap tentang program yang akan dilaksanakan dengan materi:
1.    Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB
2.    Perlunya dibentuk kelompok BKB
3.    Inventarisasi calon kader
4.    Penetapan kader
5.    Penetapan sarana kegiatan
6.    Penetapan lokasi kegiatan

-    Pengukuhan
Legitimasi keberadaannya agar diketahui seluruh warga dan mendapat pengakuan, maka hendaknya kelompok BKB tersebut dikukuhkan dengan SK camat atau lurah dalam kegiatan rapat koordinasi.

-    Pembekalan
Pengurus atau pengelola kelompok BKB yang telah dikukuhkan diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan BKB melalui pelatihan atau orientasi atau magang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat.

2.    Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita
Kegiatan pembinaan merupakan langkah yang diperlukan agar kelompok dapat berjalan secara optimal dalam melakukan kegiatan Bina Keluarga Balita.
Adapun langkah-langkah pembinaan dilakukan melalui:

1.    Pertemuan kelompok
Kegiatan pertemuan kelompok:
Kini pada dasarnya merupakan wahana kegiatan tukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari pembina tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB.

Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh keluarga anggota kelompok BKB.

a.    Cara-cara penyelanggaraan pertemuan
Sebagai langkah pertama, pengurus membuat rencana/agenda pembahasan setiap pertemuan yang meliputi:

1)    Agar pertemuan dapat berjalan dengan tertib serta menghasilkan sesuatu langkah yang akan dilakukan oleh anggota atau kelompok perlu diatur melalui tahapan sebagai berikut:
•    Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali
•    Penetapan tempat :  Tempat di gedung BKB
•    Penetapan  pembahasan
•    Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB
•    Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan
•    Menyepakati rencana pertemuan berikutnya

2)    Pelaksanaan pertemuan
-    Tahap pembuka (20 menit)
Pada tahap awal ini sebaiknya diisi dengan acara-acara:
•    Tahap pembuka
•    Tahap pembahasan mareti yang lalu
•    Tahap penyampaian materi pokok
•    Tahap penutup

2.    Materi Bina Keluarga Balita
Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan:
a.    Gerakan pembangunan keluarga sejahtera
b.    Konsep dasar BKB dan remaja
c.    Pemantapan 8 fungsi keluarga
d.    Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita
e.    Tumbang anak dan balita
f.    Reproduksi sehat
g.    Pembinaan anak dan balita
h.    Pengelolaan program BKB
3.    Pendampingan

Pendampingan oleh Pembina dimaksudkan sebagai upaya memberikan bantuan teknis pada kelompok BKB dalam mempercapat tercapainya kemandirian kelompok.
Peran-peran Pembina dalam pendampingan antara lain sebagai berikut:

a.    Peran sebagai fasilitator
      Berfungsi mengkoordinir sumberdaya yang ada dalam kelompok BKB
b.    Peran sebagai motivator
     Berfungsi untuk menumbuhkan motifasi para anggota kelompok untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kelompok.
c.    Peran sebagai katalisator
      Berfungsi untuk menjembatani hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, dan kelompok dengan instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.

3.    Pengembangan kelompok BKB
Dalam pengembangan kelompok BKB dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.    Membangun komitmen
2.    Menumbuhkan motifasi, kemampuan, dan keterampilan
3.    Melakukan pembinaan berkelanjutan
4.    Melakukan evaluasi dan monitoring
5.    Pembentukan wadah atau forum komunikasi informasi pengelola BKB mulai tingkat kecamatan dan tingkat kota

4.    Pengelolaan kelompok BKB
Pengelolaan kelompok BKB dalam pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan oleh kader. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara suka rela dalam membina dan menyuluh orang tua balita tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.

a.    Syarat-syarat kader:
1)    Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak.
2)    Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat.
3)    Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.
4)    Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan.
5)    Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.

b.    Tugas kader
1)    Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2)    Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya.
3)    Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4)    Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak.
5)    Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah disediakan.

c.    Pembagian tugas kader
1)    Kader inti adalah penyampai atau penyuluh kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan.
2)    Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan balita.
3)    Kader bantu membantu tugas kader inti dan kader piket.

5.    Pelaksanaan penyuluhan BKB

1.    Pengelompokan peserta BKB
a.    Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 0 – 1 tahun.
b.    Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 1 – 2 tahun.
c.    Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 2 – 3 tahun.
d.    Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 3 – 4 tahun.
e.    Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 4 – 5 tahun.

2.    Materi penyuluhan tentang BKB
Materi penyuluhan untuk penerapan pola asuh tumbuh kembang anak balita dalam program BKB dilakukan 9 kali dengan materi poko sebagai berikut:

a.    Program KB
Pada dasarnya program KB bertujuan untuk:
1)    Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi.
2)    Meningkatkan kualitas penduduk

b.    Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua
Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa balita. Sebagai pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tualah yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan yang terjadi pada anak.

Hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbang anak:
1)    Tidak membandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya
2)    Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya
3)    Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH
4)    Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak
5)    Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas
6)    Memberikan nesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi pendengar yang baik
7)    Menjadi teladan yang baik

c.    Petumbuhan dan perkembangan balita
Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian hari.
Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas ( Golden Age Period) dalam kehidupan seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat di ulang dalam usia selanjutnya. Oleh karena itu masa emas ini harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anakmelalui pola asuh yang benar.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Proses pertumbuhan ini dapat dideteksi dalam kegiata posyandu melalui KMS.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.

Ciri-ciri dan prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak
1)    Perkembangan menimbulkan perubahan
2)    Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
3)    Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan berbeda
4)    Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
5)    Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6)    Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak
1)    Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak diantaranya : ras/ etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic dan kelainan kromosom
2)    Faktor luar (eksternal)

    a)    Faktor prenatal yang terdiri dari gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunilogi, anoksia embrio dan psikologi ibu.
    b)    Faktor Persalinan, komplikasi persalinan pada bayi serta trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
    c)    Faktor pasca salin seperti gizi, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.

Aspek-aspek perkembangan anak yang perlu mendapat perhatian adalah:
1)    Perkembangan kemampuan gerakan kasar.
2)    Perkempangan kemampuan gerakan halus
3)    Perkempangan kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain
4)    Perkembangan kemampuan berbicara
5)    Perkembangan kemampuan kecerdasan
6)    Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri
7)    Perkembangan kemampuan bergaul social

Periode tumbuh kembang anak terdiri dari :
1)    Masa prenatal atau masa intrauterine (masa janin dalam kandungan), masa ini dibagi menjadi 3 periode yaitu :
2)    Masa bayi (umur 0 sampai 11 bulan), masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
d.    Media interaksi orang tua dan anak
e.    Gerakan kasar dan halus
f.    Komunikasi pasif dan aktif
g.    Kecerdasan
h.    Menolong diri sendiri dan sosialisasi
i.    Diskusi masalah pertumbuhan dan perkembangan anak

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

1.    Pemantauan Perkembangan Balita Melalui KKA
Untuk memantau tujuh aspek perkembangan anak telah dikembangkan alat pantau yaitu Kartu Kembang Anak (KKA)

a.    Pengertian:
KKA adalah kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh kembang  anak.
b.    Manfaat:
1)    Bagi orang tua
Dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina anaknya dengan tingkat perkembangan umur anak.
2)    Bagi anak
Anak diharapkan dapat tumbuh kembang secara optimal dengan pemantauan orang tua secara optimal dengan pemantauan orang tua secara baik dan benar.
3)    Bagi kader
Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan.
4)    Cara menggunakan KKA

Mengenal KKA
KKA terdiri dari:
a.    Kolom identitas anak dan orang tua, bulan dan tahun kelahiran anak.
Contoh :
Nama anak    :     Budi
Tanggal lahir    :    12-8-2001
Jenis kelamin    :    laki-laki
Nama orang tua    :    Suherman
Rt/Rw        :    01/05
Kelurahan    :    Turangga
Kecamatan    :    lengkong

b.    Kolom Tugas Perkembangan Anak
Kolom ini berisi tugas-tugas perkembangan anak yang dipergunakan untuk memantau kemampuan dan keterampilan anak pada umur tertentu. Untuk umur 3 tahun pertama, dipilih sebanyak 36 tugas perkembangan secara berurutan. Adapun setelah umur 3 tahun, dipilih 12 tugas perkembangan.

Setiap tugas perkembangan diberi kode seperti tercantum pada kolom kode di sampingnya.

Contoh:
1)    Melihat sekitar dengan kode KP singkatan Komunikasi Pasif
2)    Tersenyum pada orang dengan kode TS singkatan dari TIngkah Laku Sosial.

c.    Kolom angka disamping kode
       Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak.

d.    Kolom kotak-kotak
       Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak sesuai umurnya.
-    Garis merah menunjukkan nilai batas kemampuan tertentu pada umur tertentu.
Contoh:
Anak pada umur 12 bulan, biasanya sudah dapat melakukan bermain “Ciluk-ba” (tugas perkembangan anak nomor 9) dengan kode TS.
-    Grafik hijau menunjukkan kemampuan dan keterampilan anak yang semestinya sesuai dengan umurnya.

e.    Kolom bulan dan tahun kelahiran anak
      Kolom ini ada dibawah kolom kotak-kotak. Kolom ini menunjukkan bulan dan tahun kelahiran anak pada kolom 0 (nol).
Bagian kolom berikutnya yaitu kolom 1,2,3 dst.
Menunjukkan umur anak dalam bulan.

f.    Kolom pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya)
     Kolom ini berisi pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya) yang perlu dilakukan orang tua/ibu bagi anak yang belum dapat melakukan tugas perkembangan sesuai umurnya.
Contoh:
Anak pada umur 10 bulan, diharapkan dia sudah dapat duduk sendiri, maka pesan bagi orang/ibu adalah agar supaya orang tua/ibu melatih anak untuk mendudukkan bayinya sambil dijaga.

g.    Cara asuh orang tua/ibu agar anak tumbuh kembang optimal.
Pada halaman ini berisi pesan-pesan (untuk persiapan tugas berikutnya) yang dilengkapi dengan gambar tentang cara orang tua/ibu mengasuh anak.

2.    SISTEM PENCATATAN/PELAPORAN KKA

Untuk laporan KKA-BKB digunakan 3 jenis formulir laporan, yaitu:
a.    F/I/KKA/BKB/2005
Formulir laporan ini merupakan laporan bulanan yang dibuat oleh ketua kelompok BKB bersama-sama PKB setempat.

b.    REK/KEC/I/KKA/BKB/2005
Formulir laporan ini merupakan rekapitulasi laporan bulanan F/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari kelompok BKB di kecamatan yang bersangkutan

c.    REK/KOT/I/KKA/BKB/2005
Formulir ini merupakan rekapitulasi laporan REK/KEC/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari kecamatan dan disiapkan oleh Bidang  Pemberdayaan Keluarga di kota setempat.

Petunjuk pengisian:
1.    Cara pengisian F/I/KKA/BKB/2005
Sebelum mengisi formulir diisi terlebih dahulu bulan dan tahun, nama kelompok dan alamat wilayahnya.
Sebagai data basis diisi data keluarga dan balita yang terdaftar sebagai anggota kelompok BKB pada kotak sebelah kanan atas.
Kolom:
1.    Nomor                           : diisi nomor urut keluarga
2.    Nama keluarga balita    : diisi nama semua ibu balita yang dating pada                    pertemuan
3.    Pra KS + KS I               : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
4.    > KS II                          : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
5.    Nama balita                    : diisi nama balita yang mengisi KKA
6.    Umur balita                    : diisi umur balita dalam bulan (Kader membantu menghitung usia balita tanggal lahir)
7.    Pencapaian tugas           : diisi (V) berdasarkan hasil pengisian KKA perkembangan anak balita yang bersangkutan. Dibawah garis merah (bila hasil pengisian KKA bawah garis merah)
8.    Pencapaian tugas perkembangan anak di dalam pita    : diisi (V) berdasarkan pengisian KKA balita yang bersangkutan (bila hasil pengisian KKA di dalam pita)
9.    Pencapaian tugas perkembangan tidak ada: diisi (V) bila tidak ada pencapaian perkembangan
10.    Rujukan                   : diisi (V) bila balita yang berada di bawah garis merah, disarankan untuk dirujuk.

2.    Cara pengisian REK/KEC/I/KKA/BKB/2005
Formulir ini diisi berbasarkan F/I/KKA/BKB/2005 dari seluruh kelompok yang dikirim oleh PKB.
Sebelum mengisi kolom diisi terlebih dahulu bulan dan tahun serta nama kecamatan, kota dan provinsi kolom:
1.    Nomor
2.    Kelurahan
3.    Jumlah peserta BKB Pra KS dan KS I
4.    Jumlah peserta BKB KS II keatas
5.    Jumlah keluarga peserta BKB
6.    Jumlah keluarga Pra KS dan KS I (yang hadir)
7.    Jumlah keluarga KS II keatas ( yang hadir)
8.    Jumlah peserta BKB yang hadir
9.    Jumlah balita peserta BKB
10.    Jumlah balita di bawah garis merah
11.    Jumlah balita di dalam/ di bawah atas pita
12.    Jumlah balita tidak tercapai pencapaian perkembangannya
13.    Jumlah seluruh balita yang mengisi KKA
14.    Rujukan

3.    Cara pengisian REK/KOT/KKA/BKB/2005
Pada dasarnya cara pengisian formulir REK/KOT/KKA/BKB/2005 hampir sama dengan cara pengisian rekapitulasi tingkat kecamatan.

Sumber : http://badankbp.blogspot.co.id/
Read more

Delete this element to display blogger navbar